Jumat, 14 Februari 2014

TUGAS FISIKA

Roda yang sedang berputar vertikal jika digoyangkan ke kiri dan kanan akan terjadi perubahan arah gerak tubuh..jika dimiringkan ke kiri tubuh juga akan miring ke kiri begitu juga sebaliknya hal ini bisa terjadi karena titik berat benda bergeser karena adanya ketidakstabilan saat poros di ganggu.
Percobaan ini sesuai dengan hukum momen inersia yaitu dan hukum newton III yaitu aksi = reaksi.

  
arini dina yasmin ( XIIPA1-27)

Rotasi ban menyebabkan ban berputar pada porosnya dan jika semakin cepat rotasinya maka akan susah digoyangkan ke kiri atau ke kanan karena ban akan mempertahankan posisinya.Tetapi jika semakin kecil rotasinya maka ban akan semakin mudah untuk digoyangkan ke kiri atau ke kanan.Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar rotasi semakin besar juga tenaga yang digunakan untuk menggoyangkan atau membelokkan ban ke kiri atau ke kanan.  

samantha amy pradipta  (XIIPA1-24)

 Apabila sebuah roda sedang berputar kondisi vertikal poros horizontalnya diganggu/dimiringkan ke arah kanan atau ke kiri maka akan terjadi gaya yang muncul, yaitu gaya yang berlawanan dengan gaya yang kita berikan pada roda tersebut. Hal ini bisa terjadi karena  roda tersebut berusaha menyeimbangkan antara posisi semulanya dengan gaya yang kita berikan. Hal tersebut  dengan Hukum Momen Inersia yaitu benda  yang berputar memiliki kecenderungan untuk tetap berputar. Serta Hukum Newton III karena seperti dalam percobaan, kita dapat merasakan gaya reaksi dari roda akibat dari gaya aksi yang kita berikan.

griffin keanu gozal ( XIIPA1-12)


Rumus yang berkerja adalah  ΣF= 0 dan Σr= 0 pada saat memegang roda dalam keadaan lurus ke depan kta merasakan gaya berat dan tangan kita memberi gaya normal agar roda tidak turun.kemudian saat agak dibelokkan kan terasa berputar dan akan mengalami rotasi.
 matias deodatus hartanto (XIIPA1-08)

Selasa, 19 November 2013

                       PERENCANAAN PEMBUATAN ROKET


A. Tujuan
      aplikasi HKM untuk pembuatan roket mini.

B.Bahan
    1. tabung redoxson / CDR    2.air                 3.redoxson/CDR/ademsari/pocari/coca cola/sodakue
    4.lem                                   5.kertas hias     6.gunting

C.Prinip Kerja
    Pilih salah satu
    * Sistem lontar, roket terlempar karena ledakan bahan kimia berupa redoxon/bir/pocari/adem sari/cocacola/soda abu yang berada dalam botol di bawahnya. Dalam hal ini roket sebagai penutup botol terlempar ke atas oleh ledakan bahan kimia dalam botol mendadak memuai.

*. Sistim sembur, roket terlempar karena semburan hasil ledakan bahan kimia berupa redoxon/bir/pocari/adem sari/cocacola/oda abu yang berada dalam badan roket. Semburan bahan kimia ke belkng sehingga roket terdorong ke depan.

D.Cara pembuatan 

 1.meyiapkan kertas hias ,lem,gunting,serta tabung redoxson /CDR
 2.hias tabung redoxson tersebut sampai menarik
 3.membuka tutup tabung redoson,lalu memasukkan soda kue serta CDR/redoxson
 4.lalu menutup tabung redoxson dengan tutup tabung redoxson
 5.dianjurkan  untuk tidak mengocok tabung tersebut
 6.mengamati tinggi roket ,lalu dicatat berapa ketinggiannya.

E.Hasil proyek roket






ROKET BUATAN KELOMPOK KAMI

















        

Sabtu, 16 November 2013

usaha dan energi

Usaha dan Energi

A.Usaha  :biasanya berkaitan dengan suatu perubahan. Seperti kita ketahui, gaya dapat menghasilkan perubahan. Apabila gaya bekerja pada benda yang diam , benda tersebut bisa berubah posisinya. Sedangkan bila gaya bekerja pada benda yang bergerak, benda tersebut bisa berubah kecepatannya.

Misalkan suatu gaya konstan F yang bekerja pada suatu benda menyebabkan benda berpindah sejauh s dan tidak searah dengan arah gaya F, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Komponen gaya yang segaris dengan perpindahan adalah Fx = F cos ?.

W = Fx . s = (F cos ?) . s = Fs cos ?
dengan :
W = Usaha (joule = J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
? = sudut antara F dan s (derajat atau radian)

contoh soal:

sebuah kotak ditarik dengan gaya F sebesar 12 newton.Jika kotak berpindah 4 meter ke kanan,tentukan usaha yang dilakukan gaya pada kotak tersebut.
jawab:
 usaha = gaya x perpindahan 
   W    = F     x  S 
   W    =12    x   4
   W    = 48 joule.

Balok bermassa 2 kg berada di atas permukaan yang licin dipercepat dari kondisi diam hingga bergerak dengan percepatan 2 m/s2.

entukan usaha yang dilakukan terhadap balok selama 5 sekon!

Pembahasan
Terlebih dahulu dicari kecepatan balok saat 5 sekon, kemudian dicari selisih energi kinetik dari kondisi awak dan akhirnya:


B.gaya konservatif
Gaya Konservatif adalah gaya dimana usaha tidak bergantung pada lintasan dan besarnya W = ∆ EM ( EP+ EK).
 
      Sifat gaya konservatif adalah 
  1. Tidak bergantung pada lintasan
  2. Bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir
  3. Selalu sama dengan nol jika benda kembali ke posisi semula dalam lintasan tertutup
  4. Selalu dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara EP awal dan EP akhir
Yang termasuk gaya konservatif adalah sbb :
  1. Gaya elastis pegas
  2. Gaya gravitasi konstan
  3. Gaya gravitasi newton
  4. Gaya Elektromagnetik
Contoh peristiwa adalah sbb :
  1. Pada saat di kolam renang ada 2 peluncur. Yang satu meluncur di lintasan yang bekelok-kelok. Yang satu lagi meluncur di lintasan lurus. Kedua peluncur tersebut meluncur pada waktu yang bersamaan dan ketinggian yang sama. Mereka jatuh ke kolam renang secara bersamaan walaupun bentuk lintasan berbeda. Itu dikarenakan permukaan kolam renang licin sehingga tidak ada gaya lain selain gaya gravitasi.


gaya non konservatif
   Gaya Non Konservatif adalah gaya dimana usaha bergantung pada lintasan, besarnya usaha ditentukan oleh keadaan lintasan dan gaya ini tidak memiliki sifat gaya konservatif.
   Sifat gaya non konservatif adalah sbb :
  1. Bergantung pada lintasan
  2. Tidak selalu bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir
  3. Tidak sama nol jika benda kembali ke posisi awal
   Yang termasuk gaya non konservatif adalah sbb :
  1. Friksi
  2. Gaya kontak yang lain
  3. Tegangan
  4. Tekanan
  5. Seretan ( drag )
   Contoh peristiwa adalah sbb :
  1. Pada saat orang berjalan di jalan beraspal. Semakin kasar aspal, semakin besar gaya geseknya.
Pada saat sebuah kendaraan melintas di jalan yang permukaannya kasar,gaya gesek besar namun apabila jalan tersebut licin maka gaya gesek kecil dan kendaaraan tidak dapat melaju dengan cepat.
 
c. HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI
Usaha dan Energi Kinetik
Usaha yang dilakukan suatu gaya dapat mengubah energy kinetik benda.

W = ?EK = mvakhir mvawal

Catatan : Benda bergerak pada bidang datar atau ketinggian benda tetap.

Pembuktian rumus di atas:
 Jika gaya F selalu tetap, maka percepatan a akan tetap juga, sehingga untuk a yang tetap
W1>2 = ?1 F(s) . ds
= ?1 m dv/dt . ds
= ?1 mdv . ds/dt
= ?1 mv . dv
= ?1 mvdv
= mv2 |12 > menggunakan perhitungan integral
= mv2akhir - mv2awal

 Usaha dengan energi potensial

Apabila dalam sistem hanya berlaku energi potensial gravitasi saja maka teori usaha-energi dapat ditentukan dengan persamaan:
W = △ Ep
W = m . g . h2 – m . g . h1 …………………………………………(3-1)

contoh soal :

Perhatikan grafik gaya (F) terhadap perpindahan (S) berikut ini!
Tentukan besarnya usaha hingga detik ke 12!
Pembahasan
Usaha = Luasan antara garis grafik F-S dengan sumbu S, untuk grafik di atas luasan berupa trapesium
W = 1/2(12 + 9) x 6
W = 1/2 (21)(6)
W = 63 joule
 Sebuah tongkat yang panjangnya 40 cm dan tegak di atas permukaan tanah dijatuhi martil 10 kg dari ketinggian 50 cm di atas ujungnya. Bila gaya tahan rata-rata tanah 103 N, maka banyaknya tumbukan martil yang perlu dilakukan terhadap tongkat agar menjadi rata dengan permukaan tanah adalah….
 Pembahasan
Dua rumus usaha yang terlibat disini adalah:
Pada martil :
W = m g Δ h
Pada tanah oleh gaya gesekan:
W = F S
Cari kedalaman masuknya tongkat (S) oleh sekali pukulan martil:
F S = mgΔh
(103) S = 10 (10)(0,5)
S = 50/1000 = 5/100 m = 5 cm
Jadi sekali jatuhnya martil, tongkat masuk tanah sedalam 5 cm. Untuk tongkat sepanjang 40 cm, maka jumlah jatuhnya martil:
n = 40 : 5 = 8 kali



Bentuk-Bentuk Energi
a) Energi Mekanik
Benda yang bergerak atau memiliki kemampuan untuk bergerak, memiliki energi mekanik. Air terjun yang berada di puncak tebing memiliki energi mekanik yang cukup besar, demikian juga dengan angin.

b) Energi Bunyi
Energi bunyi adalaj energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-partikel udara disekitar sebuah sumber bunyi. Contoh : Ketika radio atau televisi beroperasi, pengeras suara secara nyata menggerakkan udara didepannya. Caranya dengan menyebabkan partikel-partikel udara itu bergetar. Energi dari getaran partikel-partikel udara ini sampai ditelinga, sehingga kamu dapat mendengar.

c) Energi kalor
Energi kalor adalah energi yang dihasilkan oleh gerak internal partikel-partikel dalam suatu zat. Contoh : apabila kedua tanganmu digosok-gosokkan selam beberapa detik maka tanganmu akan terasa panas. Umumnya energi kalor dihasilkan dari gesekan. Energi kalor menyebabkan perubahan suhu dan perubahan wujud.

d) Energi Cahaya
Energi Cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik

e) Energi Listrik
Energi Listrik adalah energi yang dihasilkan oleh muatan listrik yang bergerak melalui kabel.

f) Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan oleh reaksi inti dari bahan radioaktif. Ada dua jenis energi nuklir yaitu energi nuklir fisi dan fusi. Energi nuklir fisi terjadi pada reaktor atom PLTN. Ketika suatu inti berat (misal uranium) membelah (fisi), energi nuklir cukup besar dibebaskan dalam bentuk energi kalor dan energi cahaya. Energi nuklir juga dibebaskan ketika inti-inti ringan (misalnya hidrogen) bertumbukan pada kelajuan tinggi dan bergabung (fusi). Energi matahari dihasilkan dari suatu reaksi niklir fusi dimana inti-inti hidrogen bergabung membentuk inti helium.

Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan untuk bergerak. Ada dua macam energi mekanik yaitu ; energi kinetik dan energi potensial.
a. Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kelajuannya. Energi kinetik dirumuskan :
EK = energi kinetik (joule atau J), m = massa (kg), v = kelajuan

b. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena posisinya. Energi potensial dapat dirumuskan:
EP = energi potensial gravitasi (joule atau J), m = massa (kg), g = percepatan gravitasi (m/s2), h = ketinggian benda dari acuan (m).
Konsep Energi dan Perubahannya dalam keseharian
a. Konversi energi
Konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Contoh
b. Konverter energi
Konverter energi adalah alat atau benda yang melakukan konversi energi. Beberapa konverter energi yaitu:
1. Setrika listrik mengubah energi listrik menjadi kalor
2. Ayunan mengubah energi kinetik menjadi energi potensial energi potensial menjadi energi kinetik
3. Rem mobil mengubah energi kinetik menjadi energi kalor

ENERGI
Jika sebuah benda menempuh jarak sejauh S akibat gaya F yang bekerja pada benda tersebut maka dikatakan gaya itu melakukan usaha, dimana arah gaya F harus sejajar dengan arah jarak tempuh S.
USAHA adalah hasil kali (dot product) antara gaya den jarak yang ditempuh.
W = F S = |F| |S| cos q
q = sudut antara F dan arah gerak

Satuan usaha/energi : 1 Nm = 1 Joule = 107 erg
Dimensi usaha energi: 1W] = [El = ML2T-2
Kemampuan untuk melakukan usaha menimbulkan suatu ENERGI (TENAGA).
Energi dan usaha merupakan besaran skalar.
Beberapa jenis energi di antaranya adalah:
  1. ENERGI KINETIK (Ek)

    Ek trans = 1/2 m v2 Ek rot = 1/2 I w2

    m = massa
    v = kecepatan
    I = momen inersia
    w = kecepatan sudut

  1. ENERGI POTENSIAL (Ep)

    Ep = m g h

    h = tinggi benda terhadap tanah

  1. ENERGI MEKANIK (EM)EM = Ek + Ep Nilai EM selalu tetap/sama pada setiap titik di dalam lintasan suatu benda.
Pemecahan soal fisika, khususnya dalam mekanika, pada umumnya didasarkan pada HUKUM KEKEKALAN ENERGI, yaitu energi selalu tetap tetapi bentuknya bisa berubah; artinya jika ada bentuk energi yang hilang harus ada energi bentuk lain yang timbul, yang besarnya sama dengan energi yang hilang tersebut.
Ek + Ep = EM = tetap
 Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2

ENERGI POTENSIAL PEGAS (Ep)
Ep = 1/2 k D x2 = 1/2 Fp Dx
Fp = - k Dx
Dx = regangan pegas
k = konstanta pegas
Fp = gaya pegas
Tanda minus (-) menyatakan bahwa arah gaya Fp berlawanan arah dengan arah regangan x.
2 buah pegas dengan konstanta K1 dan K2 disusun secara seri dan paralel:
seri
paralel

1 = 1 + 1
Ktot K1 K2
Ktot = K1 + K2
Note: Energi potensial tergantung tinggi benda dari permukaan bumi. Bila jarak benda jauh lebih kecil dari jari-jari bumi, maka permukaan bumi sebagai acuan pengukuran. Bila jarak benda jauh lebih besar atau sama dengan jari-jari bumi, make pusat bumi sebagai acuan. 

Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial ini berpotensi untuk melakukan usaha dengan cara mengubah ketinggian. Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakinbesar pula energy potensial gravitasinya. Usaha untuk mengangkat benda setinggi h adalah
W = Fs = mgh

Dengan demikian, pada ketinggian h benda mamiliki energy potensial gravitasi, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha sebesar W = mgh. Jadi, energy potensial gravitasi dapat dirumuskan sebagai
EP = mgh
Dengan,
EP = energy potensial gravitasi (Joule)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda dari bidang acuan (m)
Kekekalan Energi
Bunyi hukum kekekalan energy, Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk energy lain.

Emekanik = EK +EP
Emekanik = konstan (kekal), selama tidak ada gaya dari luar.


daftar pustaka:
 http://blackimortal.wordpress.com/2012/11/11/usaha-dan-energi/
http://adilaziyarahmi.blogdetik.com/usaha-dan-energi/
http://blackimortal.wordpress.com/2012/11/11/usaha-dan-energi/
  

Senin, 28 Oktober 2013

GERAK JATUH BEBAS DAN GERAK PARABOLA

GERAK JATUH BEBAS DAN GERAK PARABOLA

A. Gerak jatuh bebas adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi.Sedangkan  Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada gerak parabola, gesekan diabaikan, dan gaya yang bekerja hanya gaya berat/percepatan gravitasi.Dalam penelitian ini saya dan rekan saya ,deodatus ingin mengetahui Apakah buku yang dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari ketinggian yang sama dengan buku yang dilempar membentuk gerak parabola membutuhkan waktu yang sama untuk mencapai lantai.

B.Rumusan masalah    :Apakah buku yang dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari ketinggian yang sama dengan buku yang dilempar membentuk gerak parabola membutuhkan waktu yang sama untuk mencapai lantai?


C.Dugaan sementara   :  buku yang dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari ketinggian yang sama dengan buku  yang dilempar membentuk gerak parabola membutuhkan waktu yang sama untuk mencapai lantai

D.Definisi variabel         :
-Variabel manipulasi      : kecepatan yang diberikan kepada buku.
-Variabel kontrol           :massa buku dan ketinggian .
-Variabel respon            :waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah



E.Rancangan penelitian   : kita akan melakukan percobaan dengan menggunakan 2 buku
 1. Buku yang pertama akan dijatuhkan dari ketinggian 1 meter tanpa diberi dorongan apapun hanya dijatuhkan bebas atau dijatuhkan biasa.

2. Buku yang kedua akan dijatuhkan melalui meja dengan ketinggian 1 meter juga tetapi diberi dorongan dalam menjatuhkan buku tersebut.

3.Setelah itu kita menghitung waktu yang dibutuhkan kedua benda untuk mencapai ke tanah.


F.Tabel hasil pengamatan 

 buku
Ketinggian (H)
Perlakuan
Hasil (waktu)
Buku 1(buku biologi)
1 meter
Diberi kecepatan awal
0.83 sekon
Buku 2 (buku biologi)
1 meter
Tidak diberi kecepatan awal
0.83 sekon






G.Kesimpulan    
    waktu yang diperlukan untuk menjatuhkan buku dari ketinggian 1 meter tanpa diberi dorongan apapun ataupun diberi dorongan ke lantai adalah sama.





ARINI DINA YASMIN    / XI IPA 1 /27
MATIAS DEODATUS H./ XI IPA  1 /08

Jumat, 13 September 2013

SEJARAH VEKTOR DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.



PENEMU ,PENELITI VEKTOR  DAN PENGEMBANGANNYA.

SIR ISSAC NEWTON




Sir Isaac Newton  lahir di pada tahun 4 Januari 1643 dan meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.
Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi ilmiah.
Dalam bidang mekanika, Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum dan momentum sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum pendinginan dan mempelajari kecepatan suara.
Dalam bidang matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial, mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.



GOTTFRIED  WILHEM LEIBNIEZ






Gottfried Wilhem Leibniz  adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Beliau terutama terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.
Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap mengenai prestasinya belum dapat dilakukan.
Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia di Hannover.

JOHN WALLIS







John Wallis (23 November 161628 Oktober 1703) adalah matematikawan Inggris yang berperan dalam perkembangan kalkulus. Ia juga menciptakan simbol ( ∞ ) untuk bilangan tak terhingga. Asteroid 31982 Johnwallis dinamai dari namanya.




ISAAC BARROW 





Isaac Barrow (Oktober 1630 - 4 Mei 1677) merupakan  sarjana dan matematikawan Inggris yang biasanya diberikan penghargaan atas peran awalnya dalam perkembangan kalkulus, terutama untuk penemuan teorema dasar kalkulus. Karyanya terpusat pada sifat-sifat tangen. Barrow adalah yang pertama kali menghitung tangen kurva kappa. Isaac Newton adalah mahasiswa Barrow, dan Newton kemudian mengembangkan kalkulus dalam bentuk modern. Nama kawah di Bulan, kawah Barrow, berasal dari namanya.





PENGARUH PENTING KALKULUS DI KEHIDUPAN SEHARI HARI


Walau  beberapa  konsep  kalkulus  telah  dikembangkan  terlebih  dahulu di Mesir, Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia dan Jepang, penggunaaa n kalkulus  modern  dimulai  di  Eropa  pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika.

Aplikasi  kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan, kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi.  Aplikasi dari kalkulus integral meliputi perhitungan luas, volume,panjang busur, pusat massa, kerja, dan tekanan.  Aplikasi lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier.

Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci mengenai ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan filsuf berusaha memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol ataupun jumlah dari deret takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan beberapa contoh terkenal seperti paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi, terutama di bidang limit dan deret takterhingga, yang kemudian berhasil memecahkan paradoks tersebut.

APLIKASI KALKULUS

CANGKANG NAUTILUS




Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus. Massa dari sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui,momen inersia dari suatu objek, dan total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus.
Dalam subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus dapat digunakan untuk mencari total fluks dari sebuah medan elektromagnetik . Contoh historis lainnya adalah penggunaan kalkulus di hukum gerak Newton, dinyatakan sebagai laju perubahan yang merujuk pada turunan: Laju perubahanmomentum dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dengan arah yang sama.
Bahkan rumus umum dari hukum kedua Newton: Gaya = Massa × Percepatan, menggunakan perumusan kalkulus diferensial karena percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan menggunakan kalkulus diferensial. 
Pola spiral logaritma cangkang Nautilus adalah contoh klasik untuk menggambarkan perkembangan dan perubahan yang berkaitan dengan kalkulus .Kalkulus Vektor (Analisis Vektor) dalam matematika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari analisis riil dari vektor dalam dua atau lebih dimensi. Cabang ilmu ini sangat berguna bagi para insinyur dan fisikawan dalam menyelasikan masalah karena mengandung teknik-teknik dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan vektor. Salah satu fokus dari kalkulus vektor adalah permasalahan bidang skalar, dimana terdapat suatu nilai dalam setiap titik dalam ruang. Contoh dari bidang skalar adalah temperatur udara di dalam suatu kamar. Kalkulus vektor juga fokus pada bidang vektor, dimana terdapat suatu vektor dalam setiap titik dalam ruang. Contoh dari bidang vektor adalah aliran air di laut di mana dalam setiap titik arah aliran bisa berbeda-beda.
Salah satu kegunaan kalkulus vektor dalam kehidupan sehari-hari adalah di gunakan untuk Sistem Navigasi Pesawat Terbang. Semua pesawat terbang dilengkapi dengan sistem navigasi agar pesawat tidak tersesat dalam melakukan penerbangan. Panel-panel instrument navigasi pada kokpit pesawat memberikan berbagai informasi untuk sistem navigasi mulai dari informasi tentang arah dan ketinggian pesawat.



A. Penerapan penjumlahan vektor.

1. Ketika perahu menyeberangi sungai maka kecepatan gerak perahu sesungguhnya merupakan penjumlahan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
2. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat dibawah kapal tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin.
3. Ketika seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya, sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua ujung busur.

B. Penerapan Pengurangan vektor. 
Jika kita menghitung perpindahan yang dialami benda yang bergerak maka, kita akan melakukan proses pengurangan vektor posisi benda akhir dikurangi vektor posisi benda sebelum bergerak. Tentu saja vektor posisi benda ditentukan dulu setelah adanya titik acuan
 

C. Penerapan perkalian vektor
1. Perkalian titik misalnya perkalian antara gaya dorong dengan perpindahan.
2. Perkalian silang misalnya perkalian antara kuat arus listrik dengan medan magnet.